Senin, 30 Agustus 2010

Remah-remah!

Apa deskripsi yang paling baik untuk menerangkan manusia ini. Sering kali saya bingung sendiri dan mencari-cari jawaban, "mengapa saya tidak punya bnyak teman perempuan?"
Saya ingin punya banyak, tapii... Sejauh 20 tahun ini teman perempuan saya hanya tina, dan 5 cewek bandung yang super cerewet silvi, bunga, tiara, velly, ulan dan Icha. (Itu pun kl mereka masih menganggapku sahabat! :P)

Sepertinya saya yang terlalu skeptis dengan perempuan?
Atau mereka yang memang tidak cocok berteman dengan perempuan yang begitu masuk ke lingkungan kampus, pasti teman laki-laki nya yang pertama kali dia sapa! Its me!
Kemungkinan lain, memang saya lah yang bermasalah dengan teman perempuan.

Dulu saat saya SD, latar belakang mengapa saya merasa tidak cocok berteman dengan perempuan adalah karena (Ini bukan sombong!) IQ saya yang agak sedikit di atas rata-rata bagi anak2 SD impress Jatihandap itu seringkali disalah gunakan untuk mereka yang tidak bertanggung jawab sebagai sarana 'mesin pembuat PR' dan jika saya tidak mematuhi perintah mereka (yang memang cewek2!) saya akan dimusuhi habis-habisan! Pernah sering kali saya pulang ke rumah sambil menangis. Mamaku akhirnya menurunkan titah, HARUS PINDAH SEKOLAH!!! Akhirnya di sekolah baru, trauma itu pun terbawa saja. Teman-teman lelaki ku lebih menjagaku dari hal-hal semacam itu. hehehe

SMP, kejadian yang sama terulang. Tapi ini bukan masalah IQ dan PR. Karena (katanya) muka saya yang paling lucu ditambah rambut hitamku yang tergerai panjang, kakak- kakak tingkat saat itu lebih memilih untuk berkenalan denganku dibandingkan dengan teman sebaya ku yang lebih bohay! Kata mereka (kakak-kakak kelasku, terutama anak2 basket!) mukaku polos kayak kelakuanku. (Pengen muntah, silakan!)
Hasilnya, gencatan senjata mulai dilayangkan oleh kakak-kakak kelasku yang cewek. "Jangan sok cantik!" ; "Jangan ganggu si A!" dan masih banyak lagi. Gencatan senjata itu tidak selesai begitu saja, saat pacar temanku mulai terang-terangan naksir seorang Helna... saya dimusuhi. Padahal, saya sudah melayangkan tinju dan pandangan sinis ke pacar temanku itu. Fak!
Ganti kasus, kakak tingkat yang udah lama ditaksir temenku itu malah diem2 ngedeketin temenku itu buat kenalan dan deketin saya! OMG. Selang dari itu, saya merasa sangat bersalah dan.... memilih pacaran dengan adik tingkat! Hahahaha. Kidding.

Masuk SMA, kejadian tidak sama, berubah total. Tapi ini kembali lagi ke masalah IQ dan kerajinan ku sebagai siswa SMA. Karena IQ dan nilaiku yang juara 1 di sekolah (ehm, rankingnya ranking paralel gitu loh! Tapi peringkat 8 :P) aku di cap sebagai NERD, dan lebih terkenal sebagai gadis cupu, ini juga berarti saya masuk dalam kelas lumut dalam takson SMA Negeri 1 Bandung, dan biasa di bilang remah-remah. Hohohoho
Agak terselamatkan krn memang sekolahku saat itu agak intelek. Jadilah aku banyak teman. Cewek amupun cowok, tapi tetep lebih banyak cowoknya, ya dia antara mereka ada dizta, tebe, iil dan icud yang emang sekelas. Masuk kelas dua, saya di kelas unggulan, berkenalan dan dekat dengan Prastina Dwi Utami, Anya Kardin dan kawan2... Dan inilah masa-masa terhebat dalam sejarah hidupku! Saya jadi lebih supel, banyak bergaul dan dipilih si adizta buat jadi sekretaris MPK saat itu, yang kemudian berhasil menjadi MPK terbaik se Jawa Barat! Yuuuuu huuuuu.

Masuk kuliah....
Gausah diceritain deh. Hehehe
Atau to be continue aja...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar