Senin, 08 Maret 2010

Kota bawah permukaan laut yang panass nass nass banget!

Waktu saya lagi nulis posting ini saya sedang berada di kamar, Gg.Sahabat no.10 kamar nomer 3, dengan jendela super besar ukuran kira2 lebar 2 meter yang terbagi jadi dua bagian dan masing2 tingginya sekitar 1,5 meter… Sangar kan? Dan masih tetep aja babydoll saya basah kuyup keringat! Efek samping dari keadaan seperti di atas adalah berat badan saya akan cepat merengkak naik. Kenapa? Karena kalo keringetan terus berarti frekuensi nyuci baju yang seminggu sekali maksimal 15 potong itu menjadi dua kalinya hingga bisa mencapai 20 sampai 25-an potong pakaian(sudah termasuk baju kuliah dan baju tidur, belum kaos kaki dan baju2 dalem. Oyah, plus kerudung! Jadi sekitaran 30an lha.)dan kalo mau saya cicil per 3 hari, berarti per 3 hari saya minimal mencuci sekitar 6 sampai 8 potong pakaian dan itu membuat saya kehilangan sekitar puluhan kilo… (Kilokalori. Hehehe) Efek samping yang langung terasa ketika kita kehilangan banyak kalori adalah lapar, terutam pada yang berasa manis dan segar. Dan kebanyakan makanan manis dan segar (contoh :cokelat, ice cream) adalah makanan-makanan kecil yang menyenangkan tapi tidak mengenyangkan. Jadilah kalori bertambah tapi perut tetap lapar, imbasnya? Makan nasi sebakul-bakul kayak baru pulang dari lapangan. Berapa kalori yang bisa ditambahkan? (Argh. Gamau tau!!!!)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan(mungkin) kenapa orangtua saya dan dimas-Dimas temen seangkatan yang sama2 bandung juga-begitu menjemput kami pulang lebaran kedua di terminal Cicaheum berdecak heran:
“Kamu koq malah nambah gendut, bukannya tambah kurus to nge-kost?”
Hags hags hags… Sorry Bu, kita ma bukannya boros, tapi STRESS.

Bayangkan saja saudara, Bandung itu terkenal dengan dingin dan sejuk(walopun skrg panas juga siiih) dan kami berdua sama-sama tinggal dan besar di Kota Kembang ini, sepanas-panasnya bdg, Semarang itu lebih edun!
Udah gitu yaa, kalo pengen ngadem di semarang, pasti bingung. Kenapa? Karena ada pantaipun, buatan. Buatannya engga banget. Dan jarak yang harus ditempuh dari Tembalang(itu agak atas lah, kotanya itu biasa disebut dengan ‘bawah’ a.k.a simpang lima dansekitarnya)menuju kabupaten semarang dan bandungan yang agak lebih atas lagi untuk memperoleh ke’adem’an adalah sekitar 30-45 menit dengan sepeda motor. Oh Plisss.

Dan sampai saat ini, bisa dihitung dengan jari frekuensi saya mengunjungi mall2 di Kota robb itu, yang notabene berada di bawah semuanya. Dan taukah artinya? Yep. Panas… Dan lumayan jauh. Huh!
1. Adalah ketika saya nonton Ayat2 cinta di Citra Land sama mas albab
2. Saat saya nyari printer di pameran computer di Java mall
3. Nonton Sang pemimpi sama anak2 08(itu juga naik mobilnya gendut!)
4. Ngidam pengen PH pas setaunan sama albab dulu
5. Beli bondu sama iket rambut baru… Udah deh. Berapa kali tuh?

Lalu kemanakah anda selama di semarang?
-Oh well, pertanyaan retoris. Kaligarang, kalilutung, kaliulo, gunung ungaran, kendalisodo, bawean, gunung turun dll.
Itu buat apa? Ngadem?
-Praktikum lapangan, mapping geomorfo, geostruk, makropal… dsb dsb deh.
Gubrak! Panas-panasan lagi ujung2nya.
-Semarang… Oh Semarang…

1 komentar: