Saya gatau ya, penulisan ‘jins’ dalam arti celana berbahan ‘jins’ itu seharusnya ‘Jeans’ atau cukup ‘jins’ aja… Hehehe. But that’s not the point!
Januari 2010 yang saya awali dengan ikrar saya bahwa saya akan menjadi ‘perempuan se-perempuannya’ sepertinya mengalami banyak hambatan. Tentang celana jins yang pernah saya bilang “gakan dipake2 lagi kecuali ke lapangan” nyatanya masih saja saya manja2kan dengan memakainya seminggu full karena bawaannya yang enteng dan ‘pas’ bgt di badan(gede) saya. Tentang si celana pensil yang saya beli beberapa tahun silam itu adalah panjang sekali(dulu) setelah saya merombaknya dibagian bawah dan kehilangan efek wash-nya, tetep aja si belel satu itu paling najong! (Si biru belel itu bukan warnanya emang belel dari sononya, tadinya engga belel sama sekali, tp krn usianya sendiri udah hampir 5 tahun… Jadi maklumlah). Dan ini adalah kebiasaan buruk yang terjadi pada mahasiswi teknik geologi(apa cm saya doang yak?!)karena kebiasaannya ganti celana panjang 5 hari sekali, atau 1 minggu kuliah… Dengan alasan, seklaian kotor! Padahal sabtu-minggunya kalo ke lapangan, ya itu2 lagi yg dipake! Hahahaha
Satu lagi nih si celana jins belel saya yang najong bgt kalo dipake. Si hitam manis… Hahahaha! (Lebay!) Nah, kalo si item ini usianya lebih muda dari si biru, ya… 3 taunan lah. Tapi saking seringnya saya bawa ke lapangan(terahir pas mapping geostruk) akhirnya kemarin pas brainstorming HM tamatlah sudah masa jayanya: robeklah di bagian paha deket selangkangan. Crap! Padahal yah… Kalo pas lagi acara2 kenegaraan, si item ini paling pas bgt lah dipasangin kemeja putih, di pakein jaket HM, atau jas almamater yg ada logo HM-nya… Hah. Susah kan mau nyari yg kyak mereka lagi? Yg usianya 3-5 tahunan, masa harus di awul2? Cimol? Haciiiih. Klao baju masih mending masih bs dikasih antiseptic, kalo celana mah ogah! Bisa2 kewanitaan gw jadi korbannya!Hiiii
Padahal sebelumnya(dan sampai sekarang) saya selalu meyakini kalau tingkat keperempuanan seorang perempuan itu tdk dilihat dari dandanannya yang feminim, atau kelakuannya yang kalau melihat cacing berteriak “Awwww… Jijik tau!” atau pikirannya yang selalu ‘manut’ dengan suara mayoritas. Justru dalam keyakinan saya, seorang perempuan dikatakan dan dinilai dari pikirannya yang menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya, tidak dikungkung mode dan fashion, maupun aturan tak tertulis bagaimana seorang wanita harus bersikap di depan umum, maka dari keyakinan itulah saya melangkah dengan apa yang saya pasti yakini. Dalam beberapa kasus mungkin egois--tapi mayoritas psikolog dan ahli kejiwaan senada bahwa egois itu diperlukan(dalam beberapa hal) contohnya jika saya sakit keras, maka saya harus tenang dan beristirahat lebih banyak dari yglain supaya tidak merepotkan kelak, dan persetan dengan anggapan orang kalau nantinya saya di-cap sebagai orang yang hanya bisa mikir gabs kerja, dan masih banyak contoh lainnya--dan terlihat begitu sok, angkuh, dan menyebalkan, ya itulah tadi yang saya maksud, udah engga jamannya lagi perempuan2 itu ngekor. Ngekor apa yang udah ada dan menjadi hukum rimba, hukum yang tak tertulis, dimana perempuan itu akhirnya hanya bisa ngomong dan ngeluh di belakang tanpa berupaya untuk membenahi satu-per satu masalah yang ada di depannya, bisanya hanya membicarakannya dan berpendapat dengan teman2 sekelompok(baca: geng)nya dengan raut wajah khas cewek: mata di sipitin, bibir agak mengkerut dilipet kebawah kayak orang yang lagi nyesel dan kecewa… This is not the time when you just being person who get enough money to build up your house in the real estate, this time when you, girls, to build up your own house design by you, sponsored by you, all about you. Show up!
Akuilah saja, dunia akan menjadi lebih mudah dan simple jika kamu menjadi dirimu sendiri. Tak perlu tahu urusan orang, kepentingan oranglain, dan ngekor2 yang udah ada. Buatlah jalurmu sendiri, berjalanlah dengan penuh percaya diri, dan perhatikan apa yang akan terjadi. (Kok kaya MTGW yak?!)
Dan soal blash-on yang saya beli d bdg sebelum brgkt ke Semarang: akhirnya tinggal di lapisan terbawah kantong make up saya(isinya cuma lipbalm, bedak jhonsons&jhonson, lotion, bodyshop stroberi, dan sekotak blash-on)karena yg dipake lagi2 Cuma bedak bayi dan lotion, akhirnya yanglainnya hanya tinggal menunggu saja kapan saya akan Seminar, Kolokium dan WISUDA. ahahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar