Jumat, 25 Februari 2011

Sore.

Sore hari...
Saya paling suka sama sore. Dari serangkaian panjang dalam satu hari, pagi, siang, sore, malam, tengah malam, dini hari, dan pagi lagi, saya paling suka sore hari. Apalagi kalau sore hari itu lagi gerimis :p

Dan ada satu hal lagi yang membuat saya suka sama sore hari, gerimis atau tidak gerimis. Karena saya pikir sore hari adalah saat yang paling tepat untuk ngobrol dengan keluarga, atau kegiatan favorit saya: baca novel!
Jadi ini pernah suatu saat teman saya cerita, dia adalah penggemar pagi, berbeda sama saya yang lebih suka sore hari tentunya. Jadi dulu dia pernah bilang "Na, pagi itu awal dari segelanya. Hidup kamu di hari itu bakal baik atau enggak ditentukan dari pagi hari, apakah kamu tersenyum atau kamu bakal ngelipet muka seharian." Katanya sih itu beneran, soalnya dia pernah cerita juga, suatu hari dia bangun pagi dengan keadaan seisi rumah dipenuhi oleh keluarga jauhnya yang datang berbondong-bondong untuk menghadiri wisuda doktor Ayahnya. "Boro-boro senyum na, begitu bangun gue langsung dicekokin sama teriakan anak2 kecil yang nyiksa banget. Dan sepanjang hari itu gue gak napsu makan, kuliah, main, semua deh."
Well, kadang saya juga suka merasa hal yang sama, mood seseorang dalam menjalani satu hari ke depan bisa dilihat di pagi hari. Tapi itu semua cuma sugesti aja, gak lebih. Buktinya Pagi tadi saya terbangun dengan uang di dompet tinggal 30 ribu rupiah karena 50 ribunya saya kasih ke tukang koran buat bayar tagihan NGI bulan februari. Fyi, 30 ribu itu buat makan dan jajan sampai tanggal 1 maret, karena saya baru bakal dapet transferan uang bulanan di tanggal 1 sore atau 2 pagi. So, kalau pagi hari tadi tanggal 25, berarti masih ada 4 hari lagi untuk uang 30 ribu ini. Bagaimana mood saya tidak sangat jelek pagi itu?!

Tapi Allah sangat baik sama saya. Subhanallah, pagi itu saya harus ke kampus untuk urusan perwalian dengan dosen wali saya Ir.Henarno Pudjihardjo, MT dan begitu sampai di kampus, saya adalah mahasiswa kedua yang datang, dan saya diberi tahu bahwa anak2 2006 yang mau bimbingan skripsi datang kerumahnya. Alhamdulillah, untung aja.. Akhirnya saya dan dua teman saya meluncur menuju Krapyak, Semarang bawah yang jauh banget kalo dari Tembalang. Setelah sampai di rumahnya, beliau menyambut hangat. Alhamdulillah lagi, beliau baik banget padahal kami telat seminggu lebih perwalian dengan beliau. hihihi
Setelah deg-degan takut dimarahi dosen wali terjawab dengan balasan yang baik, saya dan teman saya menuju Laboratorium Sarana Medika di Jalan Gajah Mada Semarang utntuk mengambil hasil lab saya yang harusnya sudah diambil sekitar tanggal 18 februari kemarin. Wahhh saya kaget, ternyata hasilnya membahagiakan. Alhamdulillah, mood saya sedikit demi sedikit naik lagi, saya jadi lupa kalau uang di dompet tinggal 30 ribu! :p
Kali ini mood saya benar2 berbalik 180 derajat.. Alhamdulillah Allah mendengar doa saya dan keluarga dan semua orang yang mendoakan saya segera sembuh. Untuk kedua kalinya, di lab yang berbeda, dengan hasil yang sama: NEGATIF (-). Dan Insyaallah saya dinyatakan sembuh! Alhamdulillah...

Sore ini saya pergi dengan mengendarai motor saya ke daerah Banyumanik, Semarang menemui Bu Datin, saya rutin kerumahnya untuk suntik, tapi kali ini berbeda, saya membawa kabar yang saya sendiri bingung harus mengabarkan dengan cara apa. Saya sangat bersyukur Allah mengirimkan orang-orang baik disekitar saya, orang-orang yang membantu saya, dan bersyukur untuk sebagian yang tidak membantu, untuk sebagian yang menyindir, untuk sebagian yang ini dan yang itu. Karena setiap harinya Allah memberikan saya rezeki ilmu, ilmu sabar, ilmu tawakal dan ilmu-ilmu lainnya lewat mereka.

Sore ini berbeda dengan sore-sore lainnya karena saya sendiri, dan saya bersyukur. Saya sedang menulis, dengan majalah NGI disamping saya yang sudah menunggu untuk saya baca, saya bersyukur Tuhan, bersyukur untuk sore Mu yang damai. Sore yang teduh, terimakasih Tuhan, karena telah menciptakan sore, karena siang terlalu panas dan silau, terimakasih Tuhan telah menerbitkan sore sebelum malam karena malam sangat dingin jika Engkau hadirkan bersebelahan dengan siang.

Terimakasih Tuhan, untuk menciptakan sore yang Engkau jadikan sebagai kolaborasi hangatnya siang dan teduhnya malam ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar