Senin, 07 Februari 2011

forgiveness unforgotten.

"Bahwa persetan dia sudah bahagia di sana dengan dirinya. Saya tetap menganggap ini sudah selesai."

Adalah dua anak manusia yang membicarakan tentang hidup. Cerita dan keyakinan. Saya dan sahabat saya sejak SMA. Kami bertemu setelah sekian puluh juta tahun berpisah *alay!
Di cafe itu kami makan & minum sambil menceritakan kejadian2 yang kami alami tanpa satu sama lain. Selain kisah-kisah baru... Ada saja kisah lama yang tersisipkan. Hanya perlu dipanggil dari RAM otak, dan meluncur jadi pembicaraan khas wanita yang agak lucu.

People forgive, but they're not forget.

Aku akan selalu mendoakan kamu, saat waktu itu datang. Kamu akan benar-benar berani menunjukan perasaan kamu yang sebenarnya sudah lama kamu pendam. Hanya kamu ceritakan dari mulut ke mulut sahabat2mu, kamu tulis dengan konsep orang ke-dua dalam cerita "dia". Saya yakin, kamu pasti bisa. Kalo benar apa yang kamu rasain na, ena harap suatu saat kamu dapetin keberanian itu. Supaya kamu lebih leluasa...
Membahagiakan 'orang lain' tanpa rasa takut, atau takut menyakiti dan disakiti.
Kalau waktu itu gapernah datang... Setidaknya kamu akan-sudah mencobanya. Semoga.
hihihi*

Saya butuh, tapi tak ingin.

Dan saya? Akan munafik jika saya mengatakan saya tidak suka dia. Dia mantan saya, dua kali. 
Saya senang, senang sekali dekat dengan dia. Apa ya?
Saya rasa, bersama dengan diri saya sendiri adalah hal yang menyenangkan dan sangat saya butuhkan saat ini. Dengan tidak menutup segala kemungkinan, saya akan terus belajar hidup. Belajar menikmati nikmat dari Allah sebaik-baiknya. InsyaAllah...

People change, so you can not standby on your place.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar