Minggu, 11 Maret 2012

Untuk kesekian kalinya, harus merelakan tidur tertunda karena niat ingin lihat si 'dia' di dunia maya. Tiba-tiba aja kangen kamu. Walaupun batuk dan kantuk sudah merajalela, baiklah cinta butuh pengorbanan! #eaaa

Demi nafas yang setiap detik ku hela. Jika dijumlahkan mungkin hasilnya merupakan integral dari sebuah bilangan berpangkat. Aku tidak ingin menyatakan cintaku dalam bilangan dan angka. Tidak seperti dulu saat aku 'sakau' akan mu. Hari ini adalah harapan dan esok masih misteri. Seperti itulah kamu, dulu, sekarang, dan mungkin beberapa hari ke depan. Hal yang sama, waktu yang berbeda, aku sayang kamu.

Kita pernah menjaring mimpi bersama. Walaupun kita sebut itu 'cinta monyet' saat SMA setidaknya untukku itu adalah sesuatu yang masih aku simpan rapi, sampai saat ini. Saat itu, mungkin kamu heran dan sering bertanya Why so serious? Dibalik semua sikap tertutupmu yang kadang bikin aku semakin gila, aku tahu sesuatu, mungkin kesalahan yang kamu buat saat itu membawamu semakin membenciku. Pertanyaan yang datang bersamaan dengan rasa cinta mungkin adalah "Apakah dia orang yang tepat?" dan "Apakah waktunya tepat?" mungkin kamu melanggar salah satunya, atau mungkin keduanya. Atau kita memang sama-sama salah. Terburu-buru adalah tindakan syetan. Ooh God!

Aku, dan kamu sama-sama telah menjalani keidupan masing-masing. Pacar-pacarmu dan pacar-pacarku, mereka mengisi waktu kita masing-masing. Dan memiliki sebagian hati kita. Tentu saja aku tidak menyalahkan siapapun. Tidak juga waktu. Karena aku bersyukur, walaupun aku tidak tahu apakah hatimu sudah direbut wanita lain, aku masih menyimpan semua dengan rapi. Tinggal aku berikan padamu di waktu yang tepat, entah kapan. Ya, aku berharap waktu benar-benar tersedia untukku...
Biar kamu tahu, aku tetap menulis tentangmu. Di buku harianku, di hatiku, di depan pacarku, agar ia tahu siapa saingan terberatnya!
Good afternoon my beautiful disaster.

2 komentar: