(Terinspirasi dari seorang adik)
Aku sedang ingin sekali menulis. Dari kemarin sore yang hujan lebat menjelang olahraga itu... Batinku terhentak saat aku melihatmu disana, dengan nya. Ooh dalam hatiku. Aku cukup tau kamu, mengenalmu sejak beberapa tahun yang lalu, kamu dan aku saling menyaksikan saat kita berdua jatuh cinta untuk pertama kalinya... (Ooh mungkin itu hanya untukmu...)
Dan setelah dihajar dengan data log dan bbrp jam tidak berjumpa dengan kamu, aku merasa aku hanya akan menulisnya. Tidak dalam sms seperti semalam *some text missing* atau, "ayoo semangat!!" Aku hanya akan menuliskanmu, diamanapun. Karena walau bagaimana pun juga, kamu dan aku tidak mungkin bersatu.
"Apa kabar? Ak skrg jd jarang ngobrol sama kamu sih..."
Kalau kamu ingin tau kebenarannya. Kalimat tadi adalah kepanjangan dari "Aku kangen sama kamu." Aku gerah melihat kamu mengantarnya datang ke kampus kemarin sore. Hatiku sakit saat kamu melirik ke dalam gedung dan kamu 'mencari' entah siapa di dalam sana. Aku terlalu membiarkan perasaanku 'tertutup rapi' sejak dulu sebagai seorang kakak, teman, dan partner kelompok. Padahal, kamu orang yang secara tidak sadar, adalah orang yang aku sms kalau aku stuck. Kamu pernah mengantarku pulang-pergi saat hujan di malam hari...
Bukan karana itu aku menyukaimu. Aku sendiri tidak tau perasaan ini apa. Yang jelas saat ini aku senang melihatmu 'tidak dengan siapa-siapa' aku senang melihatmu tertawa walau hanya dari jauh, aku senang menerima sms mu, dan balasan-balasan dari kamu, walaupun suatu saat kamu akan membalas "aku harus pergi" dan atau hanya dengan jawaban "oke" hmmm...
Aku tidak akan berhenti menulis tentangmu. Tentang kebingunganku akan perasaanku. Kekhawatiranku akan apa yang sesungguhnya kamu pikir dan rasakan denganku. Aku tidak akan berhenti di sini, karena aku yakin kamu salah satunya! Aku akan tetap menulismu, akan tetap memperhatikanmu dan 'menyamar' menjadi seseorang untuk merasa bahagia melihatmu bahagia dan memastikan kamu baik-baik saja.
"How's your day?"
"Terbangkan saja aku ke udara, supaya aku bisa berkata dengan lantang bahwa aku cemburu!
(Dan aku sayang kamu.)"
Kepada semua orang, yang mencintai. Islam, Khatolik, Kristen, Hindu, Budha, Ahmadiyah...Whatever!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar