Sudah sekian lama nggak ngobrol dan curhat sama papah tercinta, tentang kampus, temen-temen, tentang kegiatan sehari-hari, dan gimana badan saya bisa 'bengkak' diakhir semester yang katanya agak menggila ini. Kemarin, bbrp hari yanglalu, saya nyempetin pulang ke rumah, Bandung buat ngurus bbrp hal menyangkut kuliah dan ke-labil-an emosi saya. Dua hari, itu sudah cukup.
Dalam obrolan saya dengan papah, yang sudah kaya sahabat baik bagi saya, walopun dia kebanyakan nggak ngerti ttg major kuliah saya, tapi beliau dengan bijak mendengarkan keluh kesah saya dan dengan bijak menjawab kebingungan saya tentang, "setelah lulus mau jadi apa?, harus KP dan TA dimana?, Judul TA yang mengarah ke cita-cita stlh lulus nanti?" hmft.
Belakangan saya memang banyak dipusingkan dengan masalah itu. Maklum sudah semester VI, yang kalo di Geologi berarti udah termauk injury time, karena tahapan menjelang lulus di'geder' di semester-semester ini dan setelahnya mulai dari Pemetaan Geologi Bayat dan Mandiri (Pegel), Kerja Praktek (KP), Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan tentu saja yang paling akhir adalah Tugas Akhir itu sendiri.
Meskipun pikiran saya sekarang terfokus buat UAS dan Pemetaan Mandiri, tapi tetap saja urusan KP dan TA menjadi tempat nomer 2 yang menyita pikiran. Kenapa, kadang mahasiswa Geologi menyangkut pautkan antara KP dan TA dengan bidang apa yang mereka ambil pasca lulus, apakah pertambangan seperti kebanyakan sahabat cowok saya, apakah perminyakan seperti anak2 geologi lainnya, apakah geologi teknik seperti harapan KAjur, apakah Airtanah untuk pengabdian masyarakat, dan apakah memenuhi ajakan nurani untuk menjadi peneliti dan dosen seperti nurani saya, dan harapan papah saya.
"75% dalam hati bapak, bapak ingin kamu jadi dosen. Tapi usahakan untuk sekolah S2 jangan dibebankan ke orang tua." Yang ini sangat bertentangan dengan harapan mama:
"Lulus itu kerja dulu 2-3 tahun cari uang yang banyak buat nyenengin orang tua, sodara, terus nikah."
Pernyataan ini kemudian ditentang papah lagi:
"Eeeh kamu itu. Asal kamu tau, bagi bapak, menyenangkan, dalam tanda kutip, orang tua itu nomer sekian, yang penting kebahagiaan kamu sendiri. Kebahagiaan itu datang dari mana, dari kenyamanan kamu menjalani apa yang kamu jalani, dari kecintaan kamu. Nah makanya urusan KP dimana, TA tentang apa, Judul dan sebagainya itu bapak serahkan sama kamu, kamu yang lebih mengerti, asal menurut kamu itu baik dan kamu sukai." (Saya masih ingat betul kata-kata papah!)
Menjadikan hati saya lega? Tidak.
Tapi kalimat-kalimat tadi membuat hati saya lapang, InsyaAllah...
Harapan mamah dan papah... adalah perintah buatku! Untuk menjalani semua dengan ikhlas, tapi tidak melupakan ambisi dan cita-cita. Menjalani semua dengan penuh keyakinan, tapi jangan menjadi takabur dan ambisi yang berlebihan. Terimakasih untuk wawasan yang selalu terbuka lebar untuk puterimu ini, untuk makanan sehat yang selalu tersaji setiap aku pulang, untuk peluk dan cium hangat saat menjemputku datang dan mengantarku kembali... Walaupun jalanku masih panjang, aku rasa aku tidak akan pernah jengah dan menyerah karena mamah dan papah ku yang hebat!
Maka judul ini saya dedikasikan untuk mamah dan papah saya yang juara #1!
I wish a healthy, wises and long live for you both, to see me gain! Thank you, Allah..