Sabtu, 30 Juli 2011

Waitingggg

Waiting
Endah n Rhesa

I start to write a love letter, when I first met you there
But I still keep it on my secret place
I’m not the only one who adores you anyway
But someday you will know that I am here

I’m just waiting for a moment to tell you
I’m waiting, and I’ll make you all mine
I’m just waiting, waiting, waiting…

I don’t care what people say about who you are and what you do
And all I see is that perfect lies in you
I believe that the time will come and we will be together
Oh I am so in love with you, and Im falling, Im falling for you


the serenade of love.
I just waiting untill u know, and if u'll never know. So let me kept it as a secret  :D

Kamis, 28 Juli 2011

MAGMADIPA

... Karena tak kau lihat, terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang...

Kata orang, cinta pada pandangan pertama itu nafsu. Cinta setelah ketemu bertahun-tahun, temenan trus jatuh cinta, apa gak lebih aneh? Kenapa kalo emang suka gak dari dulu aja. Kenapa mesti baru-baru ini?! Kan orang jadi tanya heran-heran.

Aku mulai mencintai kuliah di Geologi setelah aku jadi mahasiswi geologi. Aku jatuh cinta dengan arsitektur kulit bumi sejak aku dibuat pusing oleh analisis gaya yang membentuk bumi hingga jadi sepeti sekarang. Aku jatuh cinta pada Himpunanku, entah karena apa. Cinta kadang tak perlu sebab karena sebab itulah cinta.

Aku jatuh cinta pada Tuhanku dalam setiap desah nafasku. Sering terlupakan, namun seluruh hidupku kuhabiskan untuk bernafas. Aku ingin cinta yang seperti itu! Tidak seperti kepada Tuhan, karena jelas akan menjadi kafir. Tapi seperti rumah, yang selalu ada saat hujan, panas, angin ribut. Seperti rumah yang menyokong, bagus atau tidaknya tergantung siapa yang memilikinya. Cinta itu...
Antara teman-teman, kakak-adik, sahabat, keluarga. Cinta yang tumbuh dengan sendirinya, tanpa paksaan. Cinta yang tidak hadir ketika pertama kali memandang, cinta yang hadir dengan leluasa, bebas, ekspresif tanpa larangan.
Aku cinta kamu. Cinta Himpunanku MAGMADIPA, maaf jika aku pernah memaksakan idealismeku untukmu yang dimiliki orang banyak.
Cheers!

Rabu, 27 Juli 2011

loh kok?

(Inspired by a true story)

Ada yg lagi kepincut adik kelas nih kayaknya :D
Ahahaha tweet #ceritakemarin menyatakan bahwa ada yg deg2an pas papasan di tangga! Yoiiii...
Beneran gak nih ya?!

Rabu, 06 Juli 2011

Kedodolan helna.

Gatau nih mau nulis apa lagi, yag jelas saya lagi suntuk gara-gara tadi pas ujian panas bumi, saya bisa ngerjain tapi gabs menjelaskan dengan detail krn imajinasi saya tersumbat. Entah oleh apa. Kayanya sih gara-gara pengen ice cream  banget secara udah semingguan gasempet beli aja.. Hahaha kidding.

Tadi pas mau nabung, saya kan emang orangnya gabisa nginget digit nomer yang panjang-panjang.. Orang pin ATM aja yang cuma 5 digit dilupain, jadi tadi mau nyiapin nomer rekening yang catetannya ikut raib sama HP yang dulu ilang. Eeeh setelah 10 menit berkutat dengan rak buku dan file folder di meja belajar, barulah si buku tabungan ketemu. hihihi! Makanya nih jadi keinget pengen aja posting tentang kedodolan helna, siapa tau jadi media pengingat dan motivasi untuk menghilangkan kedodolannya satu per satu.

Oke let's intend!
1. Gapernah inget nomer pin ATM dan KTM
2. Seringlupa akun email dan passwordnya
3. Gahapal nomer HP ibu-bapak sendiri (Ini nomer baru pasca HP ilang aja ga hapal.)
4. Kalo masak pasti pedes, sekalipun diniatin ga pedes!
5. Yang paling parah, selalu jatoh kalo pas ekskursi. (Manusia paling gak seimbang di dunia kalo kata kribo,inga,albab).
6. Gabisa nahan diri buat ga ngelakuin hal-hal konyol seperti nonton 3 film di hari ujian, atau poker competition sama kribo-inga-albab sampe pagi buta! Hahaha
7. Yang sampe skrg saya ga paham sama diri saya sendiri, saya susah bgt bergaul sama cewek :'(
8. Dan lebih tergoda pergi ke adventure shop dari pada ke mall atau butik buat beli girl's stuff.
9. Kalo masalah kuliah, kedodolan saya cuma satu, sering duduk di depan tapi ngantuk saat itu juga yg bikin saya langganan di tegor sama dosen. Ampe saking seringnya jadi biasa aja.
Yang nomer 9 ini adalah imbas dari point 6.
10. Kedodolan terakhir yang saya ingat di short term memori saya sekarang adalah saya panik se panik-panik nya kaya orang freak sama nyamuk! *nyamuknyamuknakal!Auw...

Ada yang mau nambahin?
Besok ujian, saya sama sekali belum buka buku, dan sekarnag berencana nontonin national geographic aja.

Hantu masa depan!

Bukan hantu, seperti pocong, seperti tuyul atau mbak kun. Ini hantu masa depan. Seperti masa depan saya seperti apa. Saya ingin seperti apa, dsb.

Yap! Dosen saya yang paling nyentrik itu berkata: "Daripada kamu jadi buruh di negeri sendiri, lebih baik kamu mengerjakan hobimu yang walaupun sedikit uangnya, tapi tidak membuat negeri ini semakin miskin." And that's sound me, a lot!

Mengerti apa maksudnya? Dia bukan menilai rendah atau meng-under estimate mahasiswanya yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang prestige di Oil company dan perusahaan Tambang terkemuka di Indonesia, dia hanya mendidik mahasiswanya untuk tetap menjadi Indonesian. Iya, kadang pemuda sekarang sering melihatnya hanya sebagai kita 'bangga' menjadi Indonesian saat hari kemerdekaan kita turut serta menjadi panitia lomba, untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Seminar nasional, saat pembacaan hasil yudisium saat upacara wisuda, saat mereka dilepas untuk mencari pekerjaan yang merupakan tahap berikutnya dari proses yang dinamakan 'sekolah' mereka akan berlomba-lomba untuk menunjukkan bahwa mereka bukan SDM yang dalam ranking 'biasa aja' sebisa mungkin lulusan geologi (fresh graduated) sekarang mencari gaji di atas 6 juta perbulan, atau apes-apesnya 4,5 juta sudah alhamdulillah, berbeda untuk yang memilih menjadi pegawai negeri, cukup dengan golongan pertamanya 2,5 juta itu adalah harga standar.
Bagi mereka denga IPK cumlaude atau yang mendekatinya dengan CV penuh dengan peringkat lomba, jabatan di organisasi saat kuliah dan training dengan sertifikat segudang yang dilengkapi test toefl lebih dari 550 telah terbuka jalan untuk perusahaan-perusahaan yang katanya tempatnya 'SDM2 yang terpilih' apalagi kalau bukan Oil company. Di Indonesia sendiri ada banyak bertebaran, kantor pusatnya kebanyakan di Jakarta sana, jadi ketika sudah KP dan TA di Oil company itu sudah suatu prestige tersendiri buat mahasiswa geologi. Mereka memenuhi persyaratan akademis, persyaratan kompetitif sudah jelas, mereka berhasil mengalahkan ratusan bahkan ribuan pendaftar lainnya di tahun yang sama. Tapi apakah itu yang dinamakan SDM terpilih? Bagi kamu mungkin iya. Bagi saya tidak juga.

Hey anak-anak Indonesia, pemuda-pemuda Indonesia!!! Dimulai dari SD, SMP, SMA dan Kuliah, ada 20-30% dari keseluran biaya yang orangtua kalian bayarkan adalah subsidi dari pemerintah.

Saya tidak akan tega dan tebal muka untuk terang-terangan berkata: Seharusnya setelah lulus kalian akan mengabdi dulu untuk Indonesia, lantas kalian membuat negeri ini tidak menjadi buruh dari perusahaan-perusahaan swasta yang kebanyakan berasal dari luar negeri itu, kalian adalah harapan ibu-ibu petani, bapak-bapak nelayan, anak-anak dijalanan yang tidak pernah merasakan sekolah, yang tidak pernah merasakan apa itu organisasi di OSIS, BEM Universitas, karena kalian adalah harapan mereka!
Dalam sekolahmu, dalam belajarmu, ada sebagian hak mereka yang kalian pergunakan untuk memperbesar peluang saat kalian lulus masuk SMP favorit, lulus SNMPTN di Universitas terkemuka, ada berjuta remaja Indonesia yang putus sekolah saat itu karena orang tua mereka tidak mampu membayar biaya pendidikan di Swasta meskipun Negeri pun sekarang sudah mahal setinggi langit.

Dalam belajar kalian, tergantung harapan mereka.
Itu hantu masa depanku!
Mau jadi apa aku  kelak kalau sampai sekarang aku adalah mahasiswi yang malas-malasan belajar dan masih menunda-nunda mencari kesempatan belajar lainnya?! Mau jadi apa adik-adikku yang ada di jalanan, mengamen, mengaso dan bahkan meminta-minta?! Bagaimana harapan ibu-ibuku yang lain, petani, nelayan, penjual jamu gendong agar anak-anaknya bisa memperbaiki masa depan keluarga mereka?!
Mau jadi apa negeri ini bila pemudanya lebih memilih menjadi budak di negeri sendiri?!

Selasa, 05 Juli 2011

Letter to Allah...

Kapan terakhir kali kamu merasa ingin bunuh diri? Sebagian dari kamu mungkin tidak. Sebagian lain mungkin kemarin, seminggu lalu, tahun lalu. Saya? Belum memutuskan kapan.

Kemarin saya terima hasil lab yang sangat membuat saya kacau. Saya tidak ingin menyebutnya sebagai alasan mengapa saya menangis semalaman dan tidak mengerjakan tugas, dan tidak belajar untuk ujian Teknik Pemboran pagi ini, yaaaa tapi itulah kenyataannya.
Saya belum memutuskan saya kehilangan semangat atau tidak.

Ini adalah hasil test yang seharusnya menyatakan saya negatip menderita TB setelah dua test sebelumnya negatip. Dan seharusnya itu adalah kado ulangtahun saya ke 21 kemarin. Tapi saya belum memutuskan itu petaka atau kado.

Dan ini yang saya rasakan sekarang. Oh tidak ada yang saya rasakan!
Saya baik-baik saja, sayangnya bukan saya yang memutuskan saya baik-baik saja atau tidak. Saya merasa tidak bisa melihat dunia lebih berbeda lagi dari sebelumya.
Mereka masih tetap berwarna seperti biasa, pohon-pohon masih tertiup angin seperti bergoyang dan menari, sama saja. Ayam-ayam masih berkokok dan itu semua masih terlihat, terdengar, terasa sama di setiap pagi. Saya bahkan belum memutuskan apakah itu berbeda sekarang setelah kenyataan bahwa dalam satu preparat lab, bakteri Tuberculosis yang berkembang dalam sampel sputum saya ada sekitar 2000 dengan lima jenis obat andalan WHO yang kebal terhadapnya, yang dokter paru-paru terkenal se-Indonesia, yang menangani saya tidak percaya dengan hasil lab itu, yang beliau bilang kasus saya adalah 1 diantara 1000, in the world!
How can I?
Dan sayangnya, sampai sekarang saya belum memutuskan saya sudah sampai tahap putus asa atau belum.

Dunia di mata saya masih seperti itu. Seperti cara saya yang selalu membuanya terlihat berbeda di mata saya...
Tuhan, saya selalu mendambakan saya melihatnya berbeda setiap hari. Engaku mengabulkannya... Setiap hari buatan-Mu tampak begitu memesona di mata yang Engkau berikan ini. Setiap pagi adalah semangatku dalam menjalani hidup. Setiap hari adalah semagat yang meletup-letup untuk menjadi seorang yang selalu belajar, yang bisa berbagi dengan semua orang. Setiap hari adalah anugerah!
Sampai sekarang saya belum memutuskan untuk tidak mensyukuri itu sepanjang waktu.

Tuhan, this is my note. Saya bukan penderita cancer, semoga tidak, tapi saya berhak menulis surat juga untukMu kan, Tuhan?
Andai saja Engkau selalu tau isi hatiku, dan memang Engkau Yang Maha Tau... Aku jarang pernah meminta sembuh padaMu, aku memintaMu memberiku kekuatan lebih, seperti dulu, yang kuminta saat aku menangis setiap malam untuk mama papa. Tuhan aku tidak mau yang lebih sekarang, aku tidak mau menjadi cantik, aku tidak ingin menjadi pintar, tapi aku sakit. Sakit paru-paruku dan sakit jiwaku. Tuhan aku hanya ingin lebih kuat lagi... lebih lagi, lebiiiiiihhhhhhhh kuat lagi dari sebelum ini, Tuhan?

Minggu, 03 Juli 2011

Story of the 'film'

Kamu pernah datang, membuat aku kaget!
"Wahhh ganteng banget!" hehehe
Ak kaget, sambil ngobrol, sambil deg-degan aku. Kapan ya ketemu lagi 'stranger' ?! ---Ngefans aku sama 'mas' anak mesin '05 itu. Baeeeekkkk bgt. Heee---

Ahhhh itulah secuplik kisah membuat kesal bulan ini. Yang minjem barang kaga dibalik2in. Deg-degan krn lumayan penting barangnya... Yg minjem, orang itu.. Aku udah pny feeling sebenernya. Tapi aku acuhin aja. Ahh aku jadi nyesel!


Hari ini tanggal 3 juli. Matahari pertama yang aku lat diumurku yang 21. Kemarin mendung soalnya.
Well, hari ini bisa dibilang keberuntungan dan kesialan sekaligus.
Beruntung karena dapet sepatu Hiking 'Columbia' harga US $150 cukup kubayar dengan US $40 aja! What a luck?
Tapi setelah pulang dengan sepatu baru, yang gatau kapan taun mau dipake muncak lagi... Tetangga depan rumah yang hajatan itu nanggep wayang. Udah 2 hari aku ga bisa tidur nyenyak :'( oohhh