Sabtu, 23 April 2011

Moment #1

Dan, memang saya ga bisa ngasih janji yang banyak sama kamu. Saya bakal sayang sama kamu sampai bla bla bla... Saya akan ada di sisi kamu bla bla bla... Saya hanya mengaktifkan sendi-sendi dalam rongga dada saya, yang di sana saya biasa merasa malu, sakit hati, tidak enak tertawa, merasa bersalah dan sebagainya.

Atau, kamu selalu jadi 'hero' buatku. Aku seperti jadi 'just helna' dimanapun dan kapanpun... Atau maaf karena aku terlalu kekanak-anakan sampai kadang terlalu cuek untuk urusan-urusan yang bersifat 'dewasa' maaf kalau hubunganku sangat baik dengan mantan-mantan pacarku (aku tidak hanya punya satu mantan sayangnya), dan itu membuatmu (pernah) sedikit gerah... Aku berhubungan sangat baik dengan mereka, yapp! Ini bukan alasan, bukan pernyataan pengakuan, aku ingin kamu mengerti bahwa sayang bukan berarti harus sms-telpon-ym tiap hari setiap saat. Kita sudah dewasa dan tidak seharusnya kita memaksakan cinta itu menjadi dewasa bila kita tidak ingin...
Cinta kadang-kadang manja dan kekanak-anakan, kadang pahit seperti musuh yang menyindir, kadang butuh bnyak pemahaman dan kepedulian seperti kita adalah pekerja sosial :D
Cinta itu warna-warni! Dan tidak harus diwarnai setiap hari, kita butuh jeda. Dalam buku pun ada jeda, setiap kita bicara pun ada jeda. Saat kita hidup, tidur adalah jeda. Kadang warna putih atau tidak berwarna dalam hidup kita akan membuat kanvas 'hidup' kita jadi lebih indah dan 'nyeni' !
Yappp! Living life, life the love!

Sabtu, 02 April 2011

Dalam hati saja. #2

Dimanapun aku berada, aku selalu bisa merasakanmu.
Dan dimanapun kamu berada, kamu tetap berada persis diujung sana. Disitu.

Kamu kadang tidak menggubrisku, karena kamu terlalu asik bermain. Ya, kita sama-sama sperti anak kecil!
Tapi kamu seringkali membuatku menjadi orang paling beruntung di sini. Ya, kamu. Just the way you are... Meskipun aku tidak pernah tau apa yang kamu terima, pikirkan, dan rasakan di sana.

Terimakasih. 

Jumat, 01 April 2011

Dalam hati saja.

(Terinspirasi dari seorang adik)

Aku sedang ingin sekali menulis. Dari kemarin sore yang hujan lebat menjelang olahraga itu... Batinku terhentak saat aku melihatmu disana, dengan nya. Ooh dalam hatiku. Aku cukup tau kamu, mengenalmu sejak beberapa tahun yang lalu, kamu dan aku saling menyaksikan saat kita berdua jatuh cinta untuk pertama kalinya... (Ooh mungkin itu hanya untukmu...)
Dan setelah dihajar dengan data log dan bbrp jam tidak berjumpa dengan kamu, aku merasa aku hanya akan menulisnya. Tidak dalam sms seperti semalam *some text missing* atau, "ayoo semangat!!" Aku hanya akan menuliskanmu, diamanapun. Karena walau bagaimana pun juga, kamu dan aku tidak mungkin bersatu.

"Apa kabar? Ak skrg jd jarang ngobrol sama kamu sih..."

Kalau kamu ingin tau kebenarannya. Kalimat tadi adalah kepanjangan dari "Aku kangen sama kamu." Aku gerah melihat kamu mengantarnya datang ke kampus kemarin sore. Hatiku sakit saat kamu melirik ke dalam gedung dan kamu 'mencari' entah siapa di dalam sana. Aku terlalu membiarkan perasaanku 'tertutup rapi' sejak dulu sebagai seorang kakak, teman, dan partner kelompok. Padahal, kamu orang yang secara tidak sadar, adalah orang yang aku sms kalau aku stuck. Kamu pernah mengantarku pulang-pergi saat hujan di malam hari...
Bukan karana itu aku menyukaimu. Aku sendiri tidak tau perasaan ini apa. Yang jelas saat ini aku senang melihatmu 'tidak dengan siapa-siapa' aku senang melihatmu tertawa walau hanya dari jauh, aku senang menerima sms mu, dan balasan-balasan dari kamu, walaupun suatu saat kamu akan membalas "aku harus pergi" dan atau hanya dengan jawaban "oke" hmmm...

Aku tidak akan berhenti menulis tentangmu. Tentang kebingunganku akan perasaanku. Kekhawatiranku akan apa yang sesungguhnya kamu pikir dan rasakan denganku. Aku tidak akan berhenti di sini, karena aku yakin kamu salah satunya! Aku akan tetap menulismu, akan tetap memperhatikanmu dan 'menyamar' menjadi seseorang untuk merasa bahagia melihatmu bahagia dan memastikan kamu baik-baik saja.

"How's your day?"
"Terbangkan saja aku ke udara, supaya aku bisa berkata dengan lantang bahwa aku cemburu!
(Dan aku sayang kamu.)"




Kepada semua orang, yang mencintai. Islam, Khatolik, Kristen, Hindu, Budha, Ahmadiyah...Whatever!